Selama Enam Hari, Difabel di Kabupaten Malang Dilatih Kemampuan Membatik
Disnaker, Pemkab Malang- Bukti konkret Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas bagi difabel semakin dibuktikan. Kali ini, menggelar pelatihan membatik yang menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Ganesa di Kepanjen. Setidaknya ada 17 peserta difabel yang mengikuti kegiatan ini. Kebanyakan merupakan difabel tuli. Sementara total peserta berjumlah 50 orang.
Pelaksana kegiatan, Lilik Farida menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya diberikan kepada para difabel. Namun juga masyarakat pada umumnya. Peserta difabel merupakan siswa dari salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) di Pakisaji.
“Pelatihan ini digelar selama enam hari,” kata Lilik saat memberikan sambutan sekaligus membuka pelatihan, Kamis (16/5).
Lilik menjelaskan, tujuan digelar pelatihan membatik ini untuk meningkatkan kemampuan para peserta. Selain itu juga untuk melestarikan budaya batik di tengah masyarakat. Tidak hanya itu, lanjut perempuan yang menjabat sebagai Kepala Seksi Pelatihan dan Produktivitas (Kasi Lattas) Disnaker Kabupaten Malang, harapannya usai mengikuti kegiatan ini, para peserta mampu menjadi wirausaha.
“Kami bekali mereka dengan kemampuan membatik, harapannya agar bisa berwirausaha dan nantinya bisa memberikan lapangan kerja bagi masyarakat,” imbuh Lilik.
Sementara itu, Hamidah, Pimpinan LPK menjelaskan, mereka sengaja menjaring peserta dengan usia maksimal 40 tahun. Alasannya, usia ini lebih produktiv. Sehingga diharapkan nantinya dapat menghasilkan karya yang lebih banyak.
Secara teknis, lanjut dia, para peserta nanti akan dibagi dalam dua kelompok. Mereka tidak hanya mendapatkan materi mengenai membatik saja. Namun juga menyulam.
“Nanti mereka juga akan diikutkan ujian kompetensi,” imbuhnya.
Dalam kegiatan pembukaan kali ini, Disnaker juga menghadirkan pemateri dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Malang-Kota Malang, yang diwakili oleh Hari Sayugo. Hari menyampaikan materi mengenai peluang kerja. Selain itu, juga menghadirkan pemateri dari Bank Jatim yang memberikan pengetahuan soal perbankan.
Dalam paparannya, Hari membagikan kiat sukses sebagai wirausaha. Diantaranya, mental yang kuat harus dimiliki. Mental pengusaha menurutnya berbeda dengan mental karyawan.
“Dulu waktu saya masih jadi karyawan, kerja dengan seorang bos. Bos saya ketika memulai usahanya ini bahkan sampai tidur di emperan toko nunggu tokonya buka. Jika bukan mental pengusaha nggak mau kayak gini,” bebernya.
Hari menambahkan, untuk menjadi wirausaha yang handal juga dibutuhkan disiplin waktu yang bagus serta mengasah skill atau kemampuan.
“Harus punya kemampuan. Asah terus skill kalian apapun bentuknya. Misalnya seperti sekarang, Disnaker sudah memberikan wadah untuk melatih kemampuan membatik. Gunakan dengan baik, jika sudah usai pelatihan, ulangi terus di rumah hingga mahir,” tegasnya. (tik)