Pegawai Disnaker dan Bappeda Pemkab Malang Perjuangkan Nasib Difabel
Pegawai Disnaker dan Bappeda Pemkab Malang Perjuangkan Nasib Difabel
Disnaker, Pemkab Malang – Langkah pegawai Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Malang dalam memperjuangkan nasib para difabel patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, Sudarmaji yang merupakan karyawan di Disnaker dan Marquel Dwi Putranto, pegawai di Bappeda itu bahkan pergi ke Surabaya untuk memperjuangkan nasib difabel.
Aji, sapaan akrab Sudarmaji menjelaskan, mereka berdua hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Warga Negara Berkebutuhan Khusus (WNBK) dalam acara Hari Kesadaran Autisme Sedunia, di Surabaya 11 hingga 12 April lalu. Dalam acara itu, lanjut Aji mereka berkesempatan untuk menyuarakan harapan mereka soal kesejahteraan para difabel. Mereka menyampaikan uneg-uneg mereka soal akses kerja bagi difabel di hadapan pemerintah Provinsi Jawa Timur dan para tamu undangan yang hadir.
“Jadi di sana (Surabaya) kami berkesempatan untuk menyampaikan harapan kami. Setelah saya lihat, di Jawa Timur perwakilan yang hadir di sana hanya kami saja dari Kabupaten Malang. Daerah lain tidak ada,” kata Aji menggunakan bahasa isyarat.
Aji menjelaskan, di sana mereka menyampaikan mengenai uneg-uneg soal aksesibilitas kerja bagi difabel. Ketua Gerakan Untuk Sejahtera Indonesia (Gerkatin) Kabupaten Malang itu juga menyampaikan bahwa mereka butuh pelatihan semacam sablon, menjahit dan tata boga. Dalam kesempatan itu, laki-laki yang bekerja di Disnaker sebagai petugas kebersihan itu juga menyampaikan bahwa Pemkab Malang memberikan kesempatan bagi orang tuli seperti dia dan Marquel untuk bekerja.
“Para tamu memberikan apresiasi yang bagus. Mereka semua bertepuk tangan riuh,” kata Aji sembari menggoyangkan kedua tangannya yang berarti tepuk tangan dalam bahasa isyarat.
Sementara itu, Marquel menjelaskan, kebanyakan para tuli di Kabupaten Malang berstatus sebagai pengangguran. Karena, tidak banyak perusahaan yang memberikan akses pekerjaan bagi disabilitas. Dalam kesempatan itu, Mister Deaf Star Indonesia 2018 itu juga meminta solusi atas masalah yang mereka hadapi.
Beruntung, saat berbicara dalam kesempatan itu, keluhan mereka mendapatkan angin segar. Laki-laki yang juga berprofesi sebagai model ini menjelaskan, ada sambutan positif dari Pemprov Jatim.
“Pemerintah menyanggupi akan diskusi dengan saya melalui SMS. Pemerintah masih mempertimbangkan untuk membantu disabilitas tuli Jawa Timur,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas (Lattas) Disnaker Kabupaten Malang, Moch Yekti Pracoyo menjelaskan, saat ini salah satu konsentrasi Disnaker adalah peningkatan kesejahteraan bagi difabel. Salah satu yang tengah digagas adalah menggandeng perusahaan dan meminta mereka membuka kesempatan kerja bagi difabel.
Saat ini, lanjut Yekti sudah ada puluhan perusahaan yang sudah memberikan sambutan segar. Bahkan tidak sedikit yang meminta untuk dicarikan karyawan difabel.
“Hal ini sesuai dengan program dari Bapak Kepala Dinas (Drs Yoyok Wardoyo MM). Sudah ada perusahaan yang meminta kepada kami agar dicarikan pekerja difabel. Ini kan bukti bahwa mereka memberikan tanggapan positif,” tegas Yekti. (tik)