Disnaker Kabupaten Malang Jadi Tempat Belajar Disnaker Kabupaten Kendal
Disnaker, Pemkab Malang - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang kembali menjadi jujukan untuk study komparasi. Setelah menjadi lokasi belajar dari Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Tenaga Kerja (DPMPTSP-Naker) Senin (11/2) lalu, kali ini organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkantor di Jalan Trunojoyo Kavling 3, Kepanjen menerima kunjungan dari Disnaker Kabupaten Kendal, Kamis (21/3).
Kunjungan ini diterima oleh Sekretaris Disnaker Kabupaten Malang, Eko Darmawan beserta jajaran para kepala bidang (kabid). Tampak hadir Kabid Pelatihan dan Produktivitas (Lattas), Moch Yekti Pracoyo dan Kabid Penempatan Tenaga Kerja, Rahmat Yuniman. Sementara Kepala Disnaker Kabupaten Malang tengah menghadiri undangan launching Malang Beach Festival (MBF) di Kementerian Pariwisata, Jakarta.
Sedangkan rombongan dari Disnaker Kabupaten Kendal dipimpin langsung oleh Kadisnaker Drs M Sukron Samsul Hadi MSi. Sukron datang bersama dengan jajaran kabid.
Sukron menjelaskan, tujuan kunjungan mereka ke sini adalah untuk mempelajari mengenai pelatihan kerja yang dilakukan di Disnaker Kabupaten Malang. Tidak hanya datang ke Kabupaten Malang, mereka juga berkunjung ke Pasuruan untuk berkunjung dan belajar di Balai Latihan Kerja (BLK) Pasuruan.
“Kami sudah melakukan study ke Disnaker Kabupaten Malang dan sudah memiliki gambaran apa saja yang akan kami replikasikan di dinas kami,” katanya, usai kunjungan.
Sementara itu, Eko menjelaskan, khusus untuk pelatihan, tahun ini Disnaker Kabupaten Malang tengah menggenjot pelatihan untuk para difabel. Disnaker melakukan sinergitas dengan instansi terkait untuk memberikan pelatihan bagi para difabel.
Tidak hanya itu, Disnaker Kabupaten Malang juga menjalin sinergitas dengan perusahaan-perusahaan di wilayah Kabupaten Malang. Tujuannya, untuk menyalurkan tenaga kerja difabel. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 20 perusahaan yang sudah menjalin sinergitas dengan dinas di bawah komando Drs Yoyok Wardoyo MM itu.
“Action dari Kadisnaker memgumpulkan 20 perusahaan yang semuanya siap tampung untuk menyalurkan para difabel. Bulan depan juga mengadakan pertemuan antara perusahaan dengan difabel untuk mematangkan hal ini,” beber Eko.
Sementara itu, Yekti menjelaskan, Disnaker sudah mempekerjakan satu orang difabel tuna rungu. Dia sampaikan hal ini merupakan langkah nyata dinas ini untuk fokus pada pelatihan dan peningkatan kesejahteraan kaum disabilitas. (tik)