Peserta Antusias Ikuti Pelatihan Komputer Oleh Disnaker
Disnaker, Pemkab Malang – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang kembali menggelar pelatihan kerja bagi para pencari kerja. Kali ini adalah pelatihan komputer dengan menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Blue Arsy, Gondanglegi. Sedikitnya ada 30 peserta pelatihan yang akan mengikuti kegiatan hingga dua minggu ke depan.
Ada yang menarik saat pembukaan pelatihan, Senin (13/5) di LPK Blue Arsy. Salah satu peserta pelatihan, Mahmudah, 34, tampak menggendong anaknya yang masih balita. Erlita Arsyifa Salsabila yang masih berusia dua tahun tampak tenang mengikuti kegiatan.
“Saya ngajak anak juga karena jika di rumah tidak ada yang menjaga. Tapi mungkin jika mulai pelatihan saya titipkan anak saya,” kata perempuan yang kesehariannya bekerja sebagai guru PAUD itu.
Mahmudah menjelaskan, tidak hanya dia seorang guru PAUD yang mengikuti pelatihan yang digelar secara cuma-cuma oleh Disnaker dan bekerja sama dengan LPK Blue Arsy ini. Namun ada beberapa guru lainnya. Alasannya, karena para guru ini merasa masih gaptek alias gagap teknologi. Selain para guru PAUD, peserta pelatihan komputer ini juga diikuti oleh pencari kerja yang terdiri dari lulusan SMA atau sederajat.
“Kami nggak bisa mengoperasionalkan komputer sama sekali. Padahal sekarang untuk membuat laporan atau nilai itu harus menggunakan komputer. Terpaksa menggunakan jasa pengetikan dan itu mahal sekali. Pernah sampai habis Rp 300 ribu,” katanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang, Drs Yoyok Wardoyo MM menjelaskan, Disnaker akan berupaya untuk mencarikan komputer yang digunakan untuk menunjang kegiatan pelatihan bagi peningkatan kemampuan para pencari kerja. Komputer yang dimaksudkan merupakan corporate social responsibility (CSR) dari salah satu perusahaan di Kabupaten Malang.
“Bukan komputer baru tapi masih sangat layak pakai. Disnaker mengupayakan agar peserta mendapatkan komputer agar bisa menunjang kemampuan. Mari kita sama-sama berdoa agar apa yang diharapkan bisa menjadi kenyataan,” kata Yoyok disambut dengan tepuk tangan meriah dari para peserta pelatihan.
Yoyok juga berpesan kepada para peserta pelatihan agar memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Meskipun digelar pada bulan Ramadan, namun Yoyok berharap agar para peserta tetap bersemangat.
Pasalnya, pelatihan ini bermanfaat bagi para peserta di dunia kerja. Selain itu, Disnaker Kabupaten Malang juga bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Bentuk kerjasamanya adalah, Apindo menyerap para lulusan SMA atau sederajat untuk diterima sebagai pekerja magang.
“Manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti saat ini,” pesan Yoyok.
Terpisah, Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas (Kabid Lattas), Moch Yekti Pracoyo menyampaikan, saat ini tantangan para pencari kerja lebih berat. Karena sudah memasuki era revolusi industri 4.0.
Lebih lanjut, laki-laki yang pernah berdinas di Bappeda itu menambahkan, era revolusi industri 4.0 ini merupakan masanya digitalisasi. Semua transaksi ekonomi dan penjualan barang dan jasa dilakukan dengan platform digital. Dia mencontohkan beberapa usaha berbasis e-commerce yang sudah sangat dikenal dengan baik oleh masyarakat.
“Sektor industri sekarang sudah dikuasai digitalisasi. Ini tantangannya. Siap atau tidak sudah hadir di tengah kita. Saat ini kita juga sudah masuk era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN),” beber Yekti.
Yekti berpesan, menghadapi masa serba digital ini, para pencari kerja yang didominasi oleh milenial harus terus mengembangkan diri. Jangan mudah puas dengan kemampuan yang dimiliki. Selain itu, Yekti juga berpesan agar para pencari kerja segera menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan.
“Setelah ikuti pelatihan ini, terus kembangkan diri. Segera adaptasi dengan tantangan dan taklukkan. Tidak ada kata kalah, karena yang dihadapi adalah diri sendiri yaitu sifat malas dan ketidak pedulian. Seperti kata Pak Kadis tadi, bangsa dan negara ini bergantung pada kalian, generasi muda,” tandas Yekti. (tik)