Melalui Perjalanan Panjang ke Kabupaten Simeulue, Tim Disnaker Survey Lokasi Bakal Transmigrasi
- 2020-12-03 03:47:01
- disnaker-opd
- BERITA

.jpeg)

Pemkab Malang, Disnaker- Tim Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang melakukan perjalanan panjang menuju Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh. Perjalanan itu untuk melaksanakan survey lokasi rencana penempatan transmigrasi tahun 2021.
Perlu diketahui, Kabupaten Simeulue adalah salah satu kabupaten terluar dari Provinsi Aceh. Berdasarkan Wikipedia, Simeulue berada kurang lebih 150 km dari lepas pantai barat Aceh. Berdiri tegar di Samudera Indonesia. Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak peningkatan status pada tahun 1996 dan peresmian pada tahun 1999, dengan harapan pembangunan semakin ditingkatkan di kawasan ini.
Kepala Bidang Transmigrasi Disnaker Kabupaten Malang, Dra Wahyuning Sri MSi menjelaskan, menuju Simeulue harus menempuh beberapa kali perjalanan udara. Dari Surabaya terbang ke Batam dan disambung menuju Medan kemudian kembali terbang ke Simeulue. Karena lokasinya di lepas samudera, sehingga tidak setiap hari pesawat komersil menuju lokasi yang terkenal dengan keindahan pantainya itu. Hanya ada pesawat kecil yang menuju pulau setiap dua atau tiga hari sekali.
“Kami menuju Simeulue untuk melakukan penjajakan atau survey lokasi rencana penempatan transmigrasi,” beber perempuan yang akrab disapa Umik itu, Selasa (1/12).
Umik menjelaskan, di Kabupaten Simeulue yang berbentuk pulau itu, mereka melakukan survey lokasi ke dua UPT penempatan transmigrasi. Yakni Latiung dan Sigulai.
Lebih lanjut, Umik menjelaskan, Latiung berlokasi tidak jauh dari ibukota kabupaten, Sinabang. Yakni hanya berjarak 16 kilometer saja. Di Litiung, lanjut Umik yang juga akrab disapa Wahyu ini cocok ditanami tanaman berjenis keras. Misalnya saja durian, coklat, pinang dan jernang. Jernang adalah tanaman dari keluarga rotan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan potensi ekspor.
“Kalau di Litiung cocok ditanami jernang dan bisa diekspor. Kami berpikir untuk mengoptimalkan potensi jernang,” kata Wahyu.
Wahyu menjelaskan, lokasi kedua adalah Sigulai. Jaraknya cukup jauh dari Sinabang. Yakni 144 kilometer yang ditempuh dengan perjalanan darat. Akses jalan yang dilalui cukup bagus dengan infrastruktur beraspal. Hanya ada sekitar tujuh kilometer pasir dan batu.
Potensi tanahnya berbeda dengan Litiung. Jika Litiung cocok untuk tanaman keras. Namun di Sigulai cocok ditanami padi, palawija dan tanaman perkebunan lainnya.
“Lokasinya jauh tapi tanaman subur. Di depan rumah bahkan bisa ditanami padi,” kata Wahyu.
Wahyu menambahkan, usai melakukan penjajakan di bakal lokasi transmigrasi, Disnaker akan melakukan sosialisasi ke desa-desa. Tujuannya adalah untuk menjaring animo transmigran dari Kabupaten Malang.
Ada banyak keuntungan yang didapatkan oleh transmigran jika mengikuti program ini. Yakni satu unit rumah lengkap dengan pekarangan dan lahan usaha. Totalnya adalah dua hektar. Selain itu juga mendapatkan bantuan hidup selama satu tahun sembari menunggu lahan usahanya panen dan menghasilkan.
“Tahun ini Kabupaten Malang mendapatkan total tujuh keluarga yang diberangkatkan untuk program transmigrasi. Dibagi ke tiga daerah salah satunya Simeulue sebanyak tiga keluarga,” tegasnya. (tik)