DPRD Kabupaten Pasuruan Belajar Upaya Menurunkan Pengangguran ke Disnaker
- 2023-02-06 10:18:27
- disnaker-opd
- BERITA

Pemkab Malang, Disnaker- Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang (Disnaker) kembali menjadi jujukan untuk study banding. Kali ini Disnaker menerima study banding yang merupakan kunjungan kerja dari Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan pada Jumat (3/2).
Rombongan yang berjumlah 13 orang tersebut study banding ke Disnaker terkait program di Disnaker dalam upaya menurunkan angka pengangguran. Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV, HM Shobih Asrori.
Laki-laki yang biasa disapa Gus Shobih ini menjelaskan, kunjungan kerja ke Disnaker dalam rangka sharing mengenai cara dinas yang dipimpin oleh Drs Yoyok Wardoyo MM ini, menurunkan angka pengangguran. Serta membuka peluang kerja bagi pencari kerja.
“Kami sharing bagaimana cara Disnaker Kabupaten Malang membuka peluang kerja bagi pencari kerja. Itu menjadi salah satu pertimbangan kami untuk melakukan kunjungan ke sini,” beber Gus Shobih usai kunjungan Komisi IV.
Sementara itu, anggota Komisi IV, H Abd Ro’uf menjelaskan, selain pertimbangan yang telah dibeberkan oleh Gus Shobih, terdapat faktor lain yang menjadi pertimbangan mereka.
Ro’uf menjelaskan, mereka menilai hubungan industrial di Kabupaten Malang bagus. Tidak ada konflik dan cukup kondusif iklim industrialnya.
“Secara normatif kami menilai komunitas pekerja di sini adem ayem, hubungan industrial bagus sehingga dapat menciptakan suasana yang bagus juga,” katanya.
Hasil dari kunjungan kerja kali ini akan dijadikan bahan untuk edukasi dan perbandingan. Lantas akan didedukasikan di seluruh lintas instansi yang ada di Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang, Drs Yoyok Wardoyo MM, menjelaskan, menciptakan hubungan industrial yang kondusf memang menjadi salah satu visi misi yang mereka usung. Menciptakan zero conflict merupakan salah satu agenda besar dari bidang hubungan industrial.
“Zero Conflict ini merupakan visi misi saya sebagai Kadisnaker. Ini merupakan program unggulan bidang hubungan industrial. Jika lingkungan kerja tidak ada konflik, maka investor akan datang. Sehingga mampu meningkatkan perekonomian Kabupaten Malang,” imbuh Kepala Disnaker.
Dia melanjutkan, Tahun ini, ada 10 perusahaan yang diganjar dengan penghargaan dalam Zero Conflict Award. Penghargaan ini merupakan pertama kali di Jawa Timur bahkan Indonesia.
Penghargaan untuk kesepuluh perusahaan tersebut terbagi dalam tiga kategori. Untuk kategori Silver Award diraih PT New Minatex, PT Bintang Sayap Utama, dan PT Exel Mandiri Inovasi. Sedangkan kategori Gold Award dicapai oleh PT Beiersdorf Indonesia, PT Bumi Menara Internusa, serta PT Ekamas Fortuna. Sementara kategori platinum dimenangkan empat perusahaan, yakni KUD Sumber Makmur Unit MPS Ngantang, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, PT Corteva Agriscience Seeds Indonesia, dan PT Otsuka Indonesia.
Lebih lanjut, mengenai upaya menurunkan angka pengangguran, bidang-bidang di Disnaker sudah melakukan beragam upaya.
Sebut saja dari Bidang Penempatan Tenaga (Penta) Kerja, ada 371 warga Kabupaten Malang dari beragam elemen yang telah diberi pelatihan. Total ada enam jenis pelatihan yang diberikan. Yakni, pelatihan digital marketing dengan sasaran pencari kerja dan petani tembakau. Kemudian, pelatihan olahan ikan dengan sasaran disabilitas.
Selanjutnya, pelatihan roti dan kue dengan sasaran purna pekerja migran Indonesia (PMI). Bidang Penta juga memberikan pelatihan dan sertifikasi kompetensi bagi calon pekerja migran Indonesia (CPMI). Tujuannya, untuk membekali mereka dengan kemampuan yang mumpuni sebelum mengadu nasib ke luar negeri.
Kemudian, bidang pelatihan dan produktivitas (Lattas), menyiapkan pelatihan berbasis kompetensi dan menyiapkan mental siswa SMK dari pola pikir sbagai seorang pelajar menjadi pekerja yang kompeten.
Bidang Lattas berhasil melatih 356 warga Kabupaten Malang melalui kegiatan pelatihan berdasarkan unit kompetensi pada tahun 2022.
Berdasarkan data dari Disnaker Kabupaten Malang, 356 peserta pelatihan tersebut merupakan buruh pabrik rokok dan petani tembakau yang tersebar di Kabupaten Malang. Total ada 13 kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh Bidang Lattas dengan lima jenis pelatihan. Yakni menjahit, menyablon, membatik, bahasa Inggris dan barista.
Jenis pelatihan yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Kepala Dinas melanjutkan, alumni peserta pelatihan tersebut sudah ada yang diserap oleh lapangan kerja sesuai dengan keahlian masing-masing.
“Pelatihan-pelatihan yang kami berikan ini, memiliki maksud dan tujuan untuk membekali para pesertanya dengan kemampuan tambahan yang bermanfaat bagi mereka dan mendorong untuk menjadi wirausaha baru. Jika sudah memiliki usaha, maka harapannya dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan menyerap tenaga kerja,” tandasnya. (tik)